Di artikel sebelumnya ane sudah bahas nih cara membuat port forwarding di Mikrotik. Tapi apa sih port forwarding itu? Di artikel tersebut juga sudah ane berikan penjelasan singkatnya. Kunjungi artikel tersebut
di sini.
Port forwarding sering digunakan oleh perusahaan - perusahaan besar yang sudah memiliki banyak cabang atau cctv di officenya. Kenapa? karena sangat bermanfaat, dengan port forwarding ini kita bisa mengakses device dari jaringan luar tanpa harus terhubung ke jaringan dari device yang ingin kita akses (
red : vpn). Jadi kita tidak perlu repot - repot menggunakan metode vpn untuk mengakses suatu device. Tapi ada syarat yang harus terpenuhi untuk port forwarding.
1. Koneksi internet
2. Router
3. IP Public (Statis lebih diutamakan)
4. Informasi port dari device yang ingin diakses
Kenapa harus ada koneksi internet, ya karena port forwarding digunakan untuk mengakses device dari luar jaringan yang artinya harus terkoneksi ke internet. Kenapa harus ada router, ya ibaratnya router adalah yang mengarahkan atau yang mengatur port forwarding itu sendiri. Akan ane jelasin dibawah.
Sebelum membahas syarat router untuk port forwarding, ane ingin menyebutkan beberapa device yang bisa diakses via port forwarding :
1. AP Wifi seperti Linksys, TP-Link, D-Link, Cisco, dll (Hanya bisa digunakan ketika AP wifi disetting sebagai mode bridge)
2. Alat / Mesin absensi seperti mesin fingerprint
3. Router seperti mikrotik
4. CCTV baik yang menggunakan DVR (analog) ataupun IPCAM
5. PC / laptop, tetapi sejauh ini yang ane tahu untuk port forwarding PC / laptop lebih sering digunakan untuk remote desktop
5 jenis perangkat yang ane sebutin adalah perangkat yang pernah ane akses via port forwarding dan pernah ane konfigurasi port forwardingnya.
Kembali ke pembahasan kenapa harus ada router, jadi begini, ane akan menggunakan analogi kehidupan sehari hari sehingga semoga memudahkan kamu memahami port forwarding. Kurang lebihnya seperti ini :
1. Semisal kita sedang mencari rumah di suatu komplek perumahan. Pasti kita harus mengetahui blok rumanya dan juga nomor rumahnya.
2. Setelah mengetahui 2 hal tersebut, hal yang kita lakukan adalah bertanya pada satpam / security nya yang dimana satpam / security akan mengarahkan ke rumah tersebut
Dari 2 sesi cerita tersebut sudah menceritakan keseluruhan port forwarding. Diawal tadi ane menyebutkan sayarat port forwarding adalah internet, yang dimana jika sudah internet pasti ada ip public. Bagi yang belum tahu apa itu IP Public ane akan buatkan artikelnya. Intinya ip public adalah ip yang dikenal oleh public / umum. Ane analogikan ip public adalah nama komplek perumahannya, ketika kita bertanya pada orang - orang umum pasti kan kita bertanya dengan menyebutkan nama komplek perumahannya, bukan blok dan nomor rumahnya, otomatis orang - orang umum tidak akan yang tahu. Setelah tahu ip publiknya (nama komplek perumahan) kita akses ip publik tersebut yang dimana ip publik ini pasti tertanam / dipasang di router, ane analogikan router sebgai satpamnya, maka ketika sudah akses ip publiknya maka router akan mengarahkan atau mengalihkan kita ke tujuan kita yaitu ke perangkat dengan ip lokal xxx.xxx.xxx.xxx dan port xxxx.
Berikut step - step port forwarding
*Klien = Orang yang mengakses port forwarding
Disini ane hanya menunjukkan contoh yang paling simpel saja yaitu seorang klien ingin mengakses perangkat wifi semisal TP Link via browser
1. Klien memasukkan ip public tujuan di browser diikuti tanda titik dua lalu port yang dituju
2. Setelah terakses klien akan diminta untuk memasukkan user dan password dari perangkat wifi tersebut
3. Setelah login, boom.... wifi sudah bisa terakses, dari sini klien bisa merubah nama SSID wifi dan password atau mengedit konfigurasi lainnya tanpa harus berada di lokasi perangkat wifi dan tanpa harus vpn.
Kurang lebihnya seperti itulah port forwarding. Jika ada yang masih kurang, maka kritik dan saran via komentar akan sangat membantu saya dalam membuat artikel ini menjadi lebih baik lagi.
Terimakasih telah berkunjung. >.<😉